Gedung Indosat Lt 2 Jl Pandanaran No 131 Semarang Jawa Tengah - Indonesia
Semarang
Telekomunikasi
-
-
Sejarah berdirinya PT SMT diawali dengan rencana bersama antara PT. Indosat Tbk dengan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah untuk membangun jaringan tetap tanpa kabel di wilayah Propinsi Jawa Tengah.
Dalam mewujudkan rencana tersebut, PT. Indosat Tbk. dan Pemprop Jateng mengundang Mitra Strategis yaitu PT. Dawamiba Engineering dan PT. Trikomsel Multimedia. Dengan masuknya dua Mitra Strategis tersebut diharapkan akan terjadi sinergi yang positif didalam mengembangkan rencana usaha SMT. Sehingga pada tanggal 17 Mei 2006 dilakukan penandatanganan Kesepakatan Usaha Patungan (JVA) diantara PT. Indosat Tbk, PT. Dawamiba Engineering, PT. Trikomsel dan PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) sebuah Badan Usaha Milik Daerah Jawa Tengah yang 100% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Jawa Tengah, hal ini juga merupakan wujud dukungan Pemerintah Jawa Tengah terhadap perkembangan telekomunikasi di wilayah tersebut.
Sebagai langkah tindak lanjut dari JVA yang telah disepakati, maka pada tanggal 15 Juni 2006 didirikan suatu usaha yang memiliki Badan Hukum tetap yang diberi nama PT. StarOne Mitra Telekomunikasi (SMT) dengan akte noktarial oleh Notaris Prof. DR. Liliana Tedjosapoetro SH.,MH.,MM.
SMT didirikan dalam rangka kerjasama pembangunan dan pengelolaan jaringan tetap tanpa kabel berbasis teknologi CDMA dengan pola bagi hasil di wilayah Jawa Tengah antara PT. Indosat Tbk dan Mitra Strategis, dengan target pembangunan 847.000 sst dalam waktu 3 tahun. Kerjasama tersebut tertuang didalam Perjanjian Kerjasama PBH yang telah ditandatangani pada tanggal 11 Oktober 2006.
Pada tanggal 26 dan 27 Oktober 2006 SMT melakukan peluncuran perdana (Grand Launching) layanannya dikota-kota Semarang, Solo dan Yogyakarta (berdasarkan permintaan Indosat). Sampai dengan akhir 2007 SMT telah mengembangkan pelayanan dikota-kota Salatiga, Tegal, Brebes, Kudus, Demak, Jepara, Klaten dan Boyolali.
Diawali oleh gagalnya salah satu pemegang saham memenuhi komitmennya, para pemegang saham SMT meninjau kembali komitmen-komitmen awal pembentukan perseroan. Disamping itu lingkungan usaha telekomunikasi yang berubah drastis, terutama sejak tahun 2007, mengakibatkan adanya tekanan yang besar bagi kelangsungan usaha FWA – CDMA kedepannya. Kombinasi antara persoalan internal dan perubahan lingkungan usaha ini, menimbulkan tekanan yang berat bagi perkembangan usaha perseroan sejak awal operasional perusahaan.
Sebagai dampak atas keraguan terhadap kelangsungan usaha FWA – CDMA kedepan, maka sejak Desember 2008, PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) sebagai salah satu pemegang saham, melepas kepemilikannya kepada PT Indosat Tbk, dimana PT Indosat Tbk selain sebagai pemegang saham mayoritas, adalah juga pemilik produk dan merk StarOne yang merupakan mitra PBH dari PT StarOne Mitra Telekomunikasi.
Dan kini, PT SMT siap maju dan berkembang lebih jauh dengan program andalan solusi tepat telepon hemat yaitu Cell2Line.
-
-
Telekomunikasi
Maaf, tidak ada lowongan yang tersedia saat ini.